Segera Temuka Passion Anda Sebelum Tua
Segera Temuka Passion
Anda Sebelum Tua
Suara burung gagak mengoak malam-malam,
membaur degan deru motor yang melintas di jalanan. Arloji di pergelangan
menunjukkan pukul 12.00 malam, waktu yang tepat kugunakan menulis sedikit saja
aspirasi malam ini.
Malam semakin larut, aku
terhanyut dalam lamunan nestapa, sedikit perenungan tentang apa yang sudah aku
lakukan selama ini. Benarkah aku sudah menemukan jati diri?
Jika aku merenung
sedikit saja, ternyata, aku tak ubahnya seekor Kera peliaraan yang tidak jinak,
hendak kabur ke hutan tidak bisa, mau patuh dengan majikan susah bukan
kepalang. Ada takut yang menghantui, lalu membiarkan semuanya terjadi,
menjalani kehidupan setengah-setengah, yang penting bisa makan, biarkan
semuanya begini.
Tak jauh berbeda dari
nasib Kera di atas, passion sangat penting bagi keberlangsungan hidup,
identitas orang mengenal kita, supaya sistem hidup lebih baik, dan perjalanan
panjang dapat diarungi dengan langkah tegap yang pasti. Ku sruput kopi
yang sudah dingin.
Teman-teman, khusunya
anak muda sepertiku, pernahkah teman-teman berpikiran sama seperti ini?
Jika pernah, sepakat. Kita sama. Sama-sama belajar menggali potensi kita, dan
semoga perjuangan kita tidak sia-sia.
Selama ini aku stuck
memikirkan hal ini, maklum, aku bodoh. Terlalu lugu dengan keniscayaan,
mengamini nasib yag menghimpit, sedang kreatifitas lebih condong pada perkara
perut. Bagaimana mau mengubah dunia?
Selama ini, aku paling
senang bersahabat dengan teman-teman yang memiliki bakat luar biasa di
bidangnya, entah itu menulis, bisnis, seni, bahkan meracik nasi basi menjadi
kerupuk puli. Mereka tidak mudah terombang ambing dengan embel-embel recehan,
fokus meniti karir, hingga menciptakan karya-karya luar biasa di bidangnya.
Bagimana dengan anda?
Jika sobat masih sepertiku, aku ada cerita pegalamanku membangun passion pada diri sendiri, yang
kali ini hendak aku bagikan pada rekan-rekan semua, setidaknya, inilah hal
yang aku upayakan untuk diriku sendiri: Memaksa menemukan passion lalu
meniti karir dan berjalan pada jalurnya.
Mengejar passion itu sendiri
Bagiku, yang merasa
tidak memiliki passion (padahal seharusnya harus punya), tak ada jalan lain
selain segera menemukannya, mengejarnya, lalu memperkenalkannya pada orang
lain. Inilah yang aku bisa. Inilah skillku.
Aku harus benar-benar mengejarnya,
baik suka dan duka. Entah itu sulit, sesulit merangkai kata bagi orang yang
tidak pernah membaca.
Aku dulu tidak suka
menulis, tapi setelah semuanya berlalu, dan aku sering nge blog, maka tulisanku harus aku kenalkan pada rekan-rekan semua. Padahal aku tahu, penulis
yang baik bukan sepertiku, ahli membual dan miskin diksi.
Inilah passionku,
seorang blogger yang iklannya saja belum pernah mampu membiayai hidupnya.
Jika rekan-rekan sudah
berkecimpung di dunia bisnis, kurasa, itulah jalan rekan-rekan, jangan pernah
berpikir lagi bahwa bisnis adalah baju yang suatu saat bisa rekan-rekan lepas
dan mencari pembaharuan di bidang yang lebih mudah. Segera temukan.
Kopi tinggal sekelumit.
Kutenggak hingga tetes terakhir. Lanjut cerita.
Ternyata, kenyataan
kadang berkata lain. Jika saya sepakat dengan diri sendiri, membangun karya
melalui menulis, kegemaran datang lagi. Aku jatuh cinta dengan bisnis online,
ditambah terkadang aku suka megotak-atik google adsense, dan mencintai dunia
perfilman. Bagaimana seharusnya tindakanku?
Nah, inilah yang aku lakukan: Menulis tidak berhenti. Hanya saja, aku sedikit menambah porsi,
meluangkan waktu membaca buku bisnis dan sesekali berbaur dengan komunitas
vlogger.
Ternyata, semua masih
kondusif. Dalam dunia bisnis pemasaran, trend saat ini adalah copy writing yang
baik. Alkhamdulillah, aku tidak terlalu kesulitan mempelajarinya.(Aku bisa?
Ah. Ndak juga. Masih belajar kok).
Dalam dunia perfilman,
ternyata ide mengarang cerita berguna juga, sekitar seminggu yang lalu,
adik-adik SMA Pomosda yang sedang gencar-gencarnya membangun channel youtube
mereka, memintaku membuatkan skrip film pendek. Salah satu film yang
rencananya akan kami garap, mengambil salah satu cerita pendekku. Menarik
bukan?
Maksutku, passion
sangat penting dimiliki bagi kaula muda supaya tidak mudah bingung dan selalu
belajar hal baru, sedang semua bidang tidak ada yang mudah. Kecuali rekan-rekan
sudah merasa cukup dengan keadaan sekarang ini.
Mohon maaf sekali lagi,
ini hanya menurutku. Jika kurang berkenan dengan sikapku, atau tidak ada
hal baik dari diriku, komen di bawah postingan ini, dengan senang hati aku akan menyimpannya sebagi acuan pengembangan diri.
Aku menekankan mengejar
passion, bukan melakoni passion, sebab tak mudah bagi kita menangkap bakat
menjadi potensi. Jika rekan-rekan ada yang demikian, itu tak banyak, hanya
segelintir dari rekan-rekan pembaca yang mampu menangkapnya. Dan aku kira, hal
demikian dapat terjadi jika rekan-rekan suka membaca. Itu saja kuncinya.
Sekali lagi, kalau boleh
saya bertanya, apa passion rekan-rekan saat ini?
Silahkan tulis di buku
catatan rekan-rekan semua, boleh juga menuliskannya pada kolom komentar.
Jadi, tidak boleh ya, bergabung dengan komunitas-komunitas yang berbeda?
Ah. Ndak juga.
Passion kan supaya sistem bermasyarakat kita maju. Jika rekan-rekan mampu dan
berkompeten dalam berbagai bidang, malah bagus kan. Ini bagi yang masih
kebingungan sepertiku saja. Segera Temukan Passion anda. Sesuai judul tulisanku di
atas.
Ah. Itu saja. Semoga
rekan-rekan menjadi pemuda luar biasa bangsa Idonesia.
Betul, kita harus, gali potensi kita, namun banyak orang terhayut dalam aliran yang tidak seharusnya dia mengalir, tergatung kita juga mau mengembangkan potensi kita dengan belok dari aliran yang tenang ke aliran yang berbantu deras dan terjal. Saya sedang masa melewati batu-abtuan ne mas.
ReplyDeleteBagi-bagi ilmu dong, gimana bikin artikel yang "menjual" selain juga bagian dari kesukaan, hehe
ReplyDeleteSekedar berbagi mas. Saya dulu mulai menulis dimulai dari membuat tulisan fiksi. Boleh di baca tulisan saya yang ini:
Deletehttps://aminmaulani.blogspot.co.id/2018/01/mengasah-kemampuan-menulis-dengan-cara.html