ISLAM MENURUT BAHASA
PELAJARAN BAHASA: ISLAM MENURUT BAHASA
Entah berapa ribu kasus terjadinya pertumpahan darah sebab
terjadi miss komunikasi antar warga. Bahasa menjadi sangat krusial saat
dihubungkan dengan komunikasi. Jika kita tarik dalam ranah keislaman, ada
point-point yang menurut saya mengkerucut pada pembahasan di bawah ini?
=====================
Ada tiga jenis kalimat dalam bahasa arab: 1)kalimah isim, 2)
kalimah fi’il, dan 3) kalimah huruf.
Saat mnggolongkan kata ‘islam’ pada tiga jenis kalimat di
atas, islam masuk pada kategori kalimat isim. Ya! Pengertian isim itu sendiri,
kurang lebihnya seperti ini: _Isim yaitu kata
yang menunjukkan makna atas dirinya sendiri yang tidak bersamaan dengan waktu,
seperti pintu, manusia, atau bumi_
Menurt As-suyuti isim
menunjukkan tetapnya keadaan beserta kelangsunganya, sedangkan fi’il
menunjukkan timbulnya sesuatu yang baru dan terjadinya suatu perbuatan.
Jadi, apakah islam
memiliki arti yang sama seperti makna benda di atas?
Jawabannya tentu TIDAK.
Begini, Didalam Al–qur’an sering ditemukan kalimat–kalimat yang menggunakan
bentuk isim dan fi’il. Masing–masing bentuk tersebut mempunyai makna yang
berbeda–beda yang tidak bisa ditukarkan untuk mendapatkan makna yang sama.
Contoh:
وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ
وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ
Dan jangan sekali-kali kamu mati kecuali dalam keadaan islam.
Dalam ayat tersebut
penggunaan isim di lafal muslimun menunjukkan keadaan pelakunya yang senantiasa menjaga
islamnya secara berkesinambungan dan tidak hanya untuk sementara. Karena pada
dasarnya islam itu bersifat kontemporer. Dan lafal muslimun digunakan
untuk sebutan orang yang selalu menjaga dirinya dalam ranah keselamatan.
Demikianlah, sekelumit ilmu ISLAM MENURUT BAHASA. Semoga bermanfaat.
Comments
Post a Comment