Sapa Pagi
Pagi mengendus, aku terkesiap saat mentari menyapu tubuhku. Derit-cerik burung-burung menebar damai. Di kala pagi, tubuhku lunglai.
Setiap malam berjibaku di depan komputer, handphone, dan beberapa naskah membuat pikiranku terasa terkuras. Tak pernah berolahraga, membuatku susah untuk bergerak, sedang tubuhku semakin kurus. Aku layu.
Tapi, tidak.
Aku tidak malas. Aku juga tidak sedang putus asa. Secarik kertas telah menungguku dimeja. Setumpuk garapan menunggu, dan pagi ini harus selesai. Artikel mini cerpenku.
Kamu tahu, masalah terberatku saat ini hanya masalah pengaturan waktu. Jika saja dapat semua menjadi teratur, tak perlu aku harus malu saat aku terlambat bangun tidur
Setiap malam berjibaku di depan komputer, handphone, dan beberapa naskah membuat pikiranku terasa terkuras. Tak pernah berolahraga, membuatku susah untuk bergerak, sedang tubuhku semakin kurus. Aku layu.
Tapi, tidak.
Aku tidak malas. Aku juga tidak sedang putus asa. Secarik kertas telah menungguku dimeja. Setumpuk garapan menunggu, dan pagi ini harus selesai. Artikel mini cerpenku.
Kamu tahu, masalah terberatku saat ini hanya masalah pengaturan waktu. Jika saja dapat semua menjadi teratur, tak perlu aku harus malu saat aku terlambat bangun tidur
Comments
Post a Comment