Kemandirian- yang Tidak Ikut-ikutan

Sering berbicara mengenai kemandirian bukan berarti kita sudah mandiri. Pelopor kemandirian tentu sudah benar-benar tidak goyang dari terpaan apapun. Nyatanya, kebanyakan kita hanya sebatas "ikut-ikutan."

Nyatanya sebuah kemandirian memang tak semudah yang kita bicarakan. Ada ikhtiar yang terus menerus, yang tentu butuh strategi dan kekompakan dari semua masyarakat atau warga. Karena program kemandirian dari Bapak Pimpinan, Bapak Kiai Tanjung bukan asupan jempol semata, bukan pula jargon atau identitas dari suatu jamaah belaka. Lebih dari itu, program kemandirian memiliki visi yang jauh lebih mulia dari apapun.

Hanya saja, kita sebagai warga masyarakat lebih sering mendahulukan ke-pedean kita, dari pada harus focus mewujudkan pencapaian program kemandirian- Nusantara Bangkit. 

Mengapa saya sebut pede?

Karena begitulah seringnya sifat orang; mengikuti pengajian saja sudah merasa beriman, membaca buku bisnis saja sudah merasa master bisnis, membaca buku psikologi satu kali saja sudah merasa sebagai pembimbing konseling. Kita sering terjebak dengan hal semacam ini, dan jika anda-anda tidak demikian, semoga hanya saya yang mengalaminya. Cukup saya saja, karena tulisan ini merupakan refleksi dari pengalaman saya. Asli.

Dan di sini, kita sering tak sadar hanya menyebarkan berita program kemandirian, bukan menjalankan. Alhasil, kita sibuk membicarakan, bukan melaksanakan. 

Dan bagaimana kita bisa mengerti pada diri kita sendiri, termasuk yang ikut-ikutan atau memang menjalankan?

Sobat blogger, di sini saya hanya ingin mengevaluasi saya sendiri, khususnya. Dan jika bisa berkenan dapat menjadi refrensi sobat-sobat untuk ikut pula mengevaluasi sobat-sobatku.

Kemandirian- Yang Tidak Ikut-ikutan itu bagaimana sih?

Materi ini mungkin lebih tepat dibaca bagi temen-temen sebaya saya. Karena anak sebaya saya, atau mereka yang masih berada di bangku kuliah rentan dengan penyakit ini. Mereka sering tidak sadar jika kemandirian itu bukan asupan jempol belaka. Mereka juga sering lupa, kemandirian itu perlu dijalankan. Termasuk saya.

Atau hanya saya saja.