Kumpulan Puisi- Tentag Ilmu
Aku dulu sering tak menangkap kata-kata mutiara itu
Menertawakan dengan sedikit penafsiran
Lalu abai
Aku dulu
Dengan kedunguan segudang
Terlalu abai
Hingga hampir saja aku terkesiap dengan kicau murai sore ini
Hingga aku tersentak
Lalu melihat sinar mentari mulai mengecil di ufuk
Aku yang lalim
Kulitku yang mengendur
Juga nafasku yang memanjang bak desis ular gagal menyambar mangsa
Tenaga pun nyaris hilang
Hanya menyandar jika duduk
Atau memegang kayu-kayuan saat melangkah
Aku terngiang- Aku yang dulu
Sekejap mata saja duna telah berubah
Mengambil semua mimpi-mimpi yang sudah berlalu, lekang oleh waktu
Menyisakan galir-galir penyesalan
Entah
Kapan aku terjaga,
Menertawakan dengan sedikit penafsiran
Lalu abai
Aku dulu
Dengan kedunguan segudang
Terlalu abai
Hingga hampir saja aku terkesiap dengan kicau murai sore ini
Hingga aku tersentak
Lalu melihat sinar mentari mulai mengecil di ufuk
Aku yang lalim
Kulitku yang mengendur
Juga nafasku yang memanjang bak desis ular gagal menyambar mangsa
Tenaga pun nyaris hilang
Hanya menyandar jika duduk
Atau memegang kayu-kayuan saat melangkah
Aku terngiang- Aku yang dulu
Sekejap mata saja duna telah berubah
Mengambil semua mimpi-mimpi yang sudah berlalu, lekang oleh waktu
Menyisakan galir-galir penyesalan
Entah
Kapan aku terjaga,
Comments
Post a Comment