Kelas Menulis- Bagaimana Membangun dan Mengembangkan Ide Cerita


Setelah berjalan terburu-buru, napasku masih tersengal. Aku masuk kelas IX 1(Sembilan satu) sembari menahan muka tertekuk. Suasana kelas sunyi, hanya seorang Adit yang masih tak menghiraukan kedatanganku dan memilih berjibaku dengan laptop. Aku menggaruk kepalaku yang tidak gatal. Ternyata kelas menulis malam ini hanya kami berdua.

Kelas menulis di Pomosda, selama ini dilaksanakan setiap malam rabu oleh para santri. Namun malam ini berbeda, sepertinya banyaknya kegiatan anak-anak membuat kelas menulis sepi. Dan masih dengan perasaan ter-nganga tidak percaya, aku menurunkan tas laptop perlahan, duduk menyandig rekan belajarku. Adit.

“Well. Kita mau belajar apa malam ini?” Tanyaku lesu.

“Aku mau lanjutin projek menulisku, Kak. Tunggu aja anak-anak nanti datang. Ni aku masih garap design Wpap.”

“What!!! “Aku mengumpat. "Ini kelas menulis apa design?" Sedikit dongkol.

“Oh. Bagaimana kalau kita belajar menulis synopsis cerpen?" Kataku kemudian.

“Wah. Cocok itu.” Sahut Adit yang mulai antusias dengan ideku.

Kami mulai menulis. Sebelum menulis aku menyodorkan buku karya Ayu Utami yang membahas tentang pola membuat cerpen, berjudul “Menulis dan Berpikir Kreatif, Cara Spiritualisme Kritis.” Buku ini membahas bagaimana membuat mini cerpen, membuat synopsis, lalu membangun bank ide, serta membangun sikap-sikap kreatif dasar. Hal yang mendasar tentu yang kami pelajari  adalah membangun ide cerita. Di bawah ini merupakan hasil cerita miniku:

MINI CERPEN

SINTA PERAWAN ONTANG-ANTING DI DESA GEMENGENG YANG CANTIK LUAR BIASA. KECANTIKAN YANG  TERSOHOR DI SELURUH PENJURU PULAU ITU MENDATANGKAN PETAKA BAGINYA. SETIAP HARI PARA PUJANGGA HENDAK MEMINANGNYA, NAMUN SINTA MENOLAK. HINGGA PADA SUATU SORE SEORANG SAUDAGAR YANG SAKIT HATI BERBUAT NEKAT DENGAN BUNUH DIRI DI DEPAN SINTA. WARGA YANG MELIHAT  SAUDAGAR BERSIMBAH DARAH LALU RAMAI-RAMAI MEMBAKAR SINTA.

Mari kita bahas cerita mini di atas.

SINTA PERAWAN ONTANG-ANTING DI DESA GEMENGENG YANG CANTIK LUAR BIASA. KECANTIKAN YANG  TERSOHOR DI SELURUH PENJURU PULAU ITU MENDATANGKAN  PETAKA BAGINYA.

(Potensi ketegangan sudah ada dalam karakter tokoh.)

HINGGA PADA SUATU SORE SEORANG SAUDAGAR YANG SAKIT HATI BERBUAT NEKAT DENGAN BUNUH DIRI DI DEPAN SINTA.

(Ada tokoh ke dua.)

Sinopsis diatas sudah bisa ditulis menjadi cerita.


MERUMUSKAN IDE

Selanjutnya kami mempelajari proses merumuskan ide. Perumusan ide kami pelajari dari metode buku Ayu Utami, yaitu dengan menggunakan tabel. Begini bentuk tabelnya.

TAHAP KREATIF
ISI
PROSES YANG TERJADI
TAHAP DORONGAN

Stimulus/impetus
TAHAP PERENUNGAN

Menerima informasi/resepsi, pengenalan/identifikasi,penerangan/iluminasi,pengendapan/inkubasi,pemeriksaan/verivikasi, ilham, inspirasi, penilaian/evaluasi
TAHAP JAWABAN

Solusi

Tabel diatas bisa dikembangkan di segala panduan berpikir kreatif. Silahkan anda mencobanya.
Untuk tabel ini, aku menyuruh Adit mengisinya. Dibawah ini hasil pengisian oleh Adit.

Tahap kreatif
isi
proses
Tahap dorongan
aku ingin buat cerpen yang isisnya tentang cerita keseharian lucu di pondok untuk teman- teman saya yang ada di pondok
Pengamatan
Tahap perenungan
Tapi apa yang lucu ya dari cerita keseharian di masjid         tadi sempat aku bermain  tebak nama dari setap abjad yang di urut kan

                                                               
Diskripsi / tanya sama teman
Tahap jawaban
Aha aku dapet ide ... yaitu cerita yang aku tulis yaitu berjudul tentang
 (A,B,C,D  apa hayo.....?)
                               
Solusi


  

A,B,C,D .....apa hayo....!

24 OKTOBER 2017  jam 18:30 pohon palem bergoyang kesana kemari . duduk manis didepan serambi masjid mengikuti kegiatan bada isa. (Belum diselesaikan Adit).




Comments

Popular Posts