Puisi Untuk Pamanku
Agustus ke 16- Puisi Untuk Pamanku
Pamanku, dalam gelap malam ku
Kubayangkan kehidupanmu berliku
Batu-batu tajam menggoresi luka sembilu
Entah itu wujudmu, ataukah sesuatu yang tak pernah kau
tahu
Gelap malam ini, ditambahi dingin menjadi-jadi
Tubuhmu terlentang tak tertutupi
Kau bertanya mengapa dengan semua ini
Lalu tak tahu apa yang terjadi
Pamanku
Kehidupan mungkin tak seperti perahu
Siang malam hanya berjibaku dengan perkara yang kaku
Pamanku
Lihatlah pesawat terbang
Ia berlari sangat kencang
Bahkan kau tahu, tak ada masalah yang mengekang
Terbang, kencang, malang melintang
Menapaki kehidupan yang setiap jengkal memerlukan
pemikiran yang gamblang
Pamanku
Pagi tadi kau menelponku, hanya untuk memberi kabar
pahit
Katamu dunia ini seperti celurit
Setiap hari ada saja masalah yang menghimpit
Pamanku
Lihatlah orang kaya menjadi miskin
Orang miskin semakin miskin
Jika kau tetap tak membuka mata, tetap saja kau selalu
merasa dunia ini memintamu selalu miskin
16 Agustus 2017
Ditulis untu memenuhi program kemandirian menulis "one day one article".
Comments
Post a Comment