Modernisasi pesantren

 Gambar di ambil dari ibnushina.blogspot.com
       Pesantren adalah sebuah pendidikan yang para siswanya tinggal bersama dan belajar di bawah bimbingan guru yang lebih dikenal dengan sebutan Kyai dan mempunyai asrama untuk tempat menginap santri. Santri tersebut berada dalam kompleks yang juga menyediakan masjid untuk beribadah, ruang untuk belajar, dan kegiatan keagamaan lainnya. Kompleks ini biasanya dikelilingi oleh tembok untuk dapat mengawasi keluar masuknya para santri sesuai dengan peraturan yang berlaku. Pondok Pesantren merupakan dua istilah yang menunjukkan satu pengertian. Pesantren menurut pengertian dasarnya adalah tempat belajar para santri, sedangkan pondok berarti rumah atau tempat tinggal sederhana terbuat dari bambu. Di samping itu, kata pondok mungkin berasal dari Bahasa Arab Funduq yang berarti asrama atau hotel. Di Jawa termasuk Sunda dan Madura umumnya digunakan istilah pondok dan pesantren, sedang di Aceh dikenal dengan Istilah dayah atau rangkang atau menuasa, sedangkan di Minangkabau disebut surau. Pesantren juga dapat dipahami sebagai lembaga pendidikan dan pengajaran agama, umumnya dengan cara nonklasikal, di mana seorang kiai mengajarkan ilmu agama Islam kepada santri-santri berdasarkan kitab-kitab yang ditulis dalam bahasa Arab oleh Ulama Abad pertengahan, dan para santrinya biasanya tinggal di pondok (asrama) dalam pesantren tersebut.
      Seiring perkembangan jaman,Pesantren mengalami modernisasi karna berbagai sebab di antaranya Munculnya wacana penolakan taqlid dengan kembali kepada Al-quran dan Sunnah sebagai isu sentral yang mulai ditadaruskan sejak tahun 1900. Maka sejak saat itu perdebatan antara kaum tua dengan kaum muda, atau kalangan reformis dengan kalangan ortodoks/konservatif, mulai mengemuka sebagai wancana publik. Kian mengemukanya wacana perlawanan nasional atas kolonialisme belanda. Terbitnya kesadaran kalangan Muslim untuk memperbaharui organisasi Islam mereka yang berkonsentrasi dalam aspek sosial ekonomi. Dorongan kaum Muslim untuk memperbarui sistem pendidikan Islam. Salah satu dari keempat faktor tersebut dalam pandangan Karel A.Steenbrink, yang sejatinya selalu menjadi sumber inspirasi para pembaharu Islam untuk melakukan perubahan Islam di Indonesia. 
     Pada tahun 2015 kemaren dan 2016 saat ini,banyak pondok pesantren yang pengelolaan nya dengan memperlebar wilayah garapannya yang tidak melulu mengakselerasikan mobilitas vertikal (dengan penjejalan materi-materi keagamaan), tetapi juga mobilitas horisontal (kesadaran sosial). Pesantren kini tidak lagi berkutat pada kurikulum yang berbasis keagamaan (regional-based curriculum) dan cenderung melangit, tetapi juga kurikulum yang menyentuh persoalan kikian masyarakat (society-based curriculum). 
      POMOSDA (Pondok Modern Sumber Daya At-taqwa) sebagai contoh,sebuah pesantren yang berada di Jl.KH Wachid Hasyim No.304 Tanjunganom Nganjuk Jatim. Yang kebetulan tahun 2015 kemaren di ajukan untuk mewakil kabupaten Nganjuk dalam lomba POSKESTREN se Jatim. 
Sekilas poskestren : Adalah Pesantren yang memiliki kesiapan dan kemampuan serta kemauan untuk mengatasi masalah masalah kesehatan secara mandiri sesuai kemampuanNya. 

       Di lansir dari mega pos .com Bupati Nganjuk, Drs. H. Taufiqurrahman melalui Asisten Pemerintahan dan Kesra Pemkab Nganjuk, Drs. Lis Handoyo, M.Si mengatakan Pos kesehatan pesantren (poskestren) merupakan salah satu wujud Upaya Kesehatan Bersumber daya Manusia (UKBM) di lingkungan Pondok Pesantren dengan prinsip dari, oleh dan untuk warga pondok pesantren yang mengutamakan pelayanan promotif dan preventif tanpa mengabaikan aspek kuratif dengan binaan Puskesmas setempat. Ini adalah suatu kebanggaan bagi masyarakat sekitar kusunya masyarakat pesantren karna masuk nominasi lomba poskestren se jatim. 
       Kepercaan masyarakat kepada Pondok pesantren semakin meningkat akhir-akhir ini,kusunya pesantren modern ( dalam artian mempunyai visi Terwujudkan masyarakat yang memiliki keseimbangan karakter sebagai intelektual, profesional dan spritual serta misi melaksanakan pemberdayaan melalui pendidikan dan pelatihan ketrampilan berbasis pesantren, yang menyatu dengan pandalaman, panghayatan dan pengamalan Ilmu, Amal dan Taqwa. 
      Sebagai mana kami ketahui,POMOSDA sebagai salah satu contoh pondok modern yang menyediakan pendidikan berkarakter dengan mengadakan kegiatan-kegiatan pengembangan : 
  1. Pertanian Modern 
  2. Pendidikan Formal 
  3. Pelatihan Ketrampilan 
  4. Pendidikan Komunitas dan Dakwah 
  5. Pemberdayaan Kearifan Lokal Bekerja bersama masyarakat  
  6. Pemberdayaan Kesehatan Masyarat Konsultasi Bisnis UKM Pelestarian 
  7. Seni dan Budaya 
  8. Industri Rumah Tangga 
  9. Pengolahan Limbah Rumah Tangga 
         Banyak kalangan yang mempercayai pesantren sebagai tempat untuk mengkader putra-putinya menjadi generasi penerus bangsa yang mempunyai nilai moral dan spiritual. Dan terbukti banyak lulusan pesantren-pesantren di Indonesia yang tersebar di berbagai institusi dan lembaga, artis dan lainya serta mempunyai kecakapan intelektual yang tinggi. Bagaimanakah dengan anda atau putra-putri anda? 

Refrensi -
Zamakhsyari Dhofier, Tradisi Pesantren Studi tentang Pandangan Hidup Kyai, LP3S, Jakarta, 1983, hlm.18. -http://pomosda.or.id/ -Sumber gambar: megapos.com

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/longlife/modernisasi-dan-pesantren_568b8403727e61eb07b57608


adalah sebuah pendidikan yang para siswanya tinggal bersama dan belajar di bawah bimbingan guru yang lebih dikenal dengan sebutan Kyai dan mempunyai asrama untuk tempat menginap santri. Santri tersebut berada dalam kompleks yang juga menyediakan masjid untuk beribadah, ruang untuk belajar, dan kegiatan keagamaan lainnya. Kompleks ini biasanya dikelilingi oleh tembok untuk dapat mengawasi keluar masuknya para santri sesuai dengan peraturan yang berlaku. Pondok Pesantren merupakan dua istilah yang menunjukkan satu pengertian. Pesantren menurut pengertian dasarnya adalah tempat belajar para santri, sedangkan pondok berarti rumah atau tempat tinggal sederhana terbuat dari bambu. Di samping itu, kata pondok mungkin berasal dari Bahasa Arab Funduq yang berarti asrama atau hotel. Di Jawa termasuk Sunda dan Madura umumnya digunakan istilah pondok dan pesantren, sedang di Aceh dikenal dengan Istilah dayah atau rangkang atau menuasa, sedangkan di Minangkabau disebut surau. Pesantren juga dapat dipahami sebagai lembaga pendidikan dan pengajaran agama, umumnya dengan cara nonklasikal, di mana seorang kiai mengajarkan ilmu agama Islam kepada santri-santri berdasarkan kitab-kitab yang ditulis dalam bahasa Arab oleh Ulama Abad pertengahan, dan para santrinya biasanya tinggal di pondok (asrama) dalam pesantren tersebut.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/longlife/modernisasi-dan-pesantren_568b8403727e61eb07b57608
adalah sebuah pendidikan yang para siswanya tinggal bersama dan belajar di bawah bimbingan guru yang lebih dikenal dengan sebutan Kyai dan mempunyai asrama untuk tempat menginap santri. Santri tersebut berada dalam kompleks yang juga menyediakan masjid untuk beribadah, ruang untuk belajar, dan kegiatan keagamaan lainnya. Kompleks ini biasanya dikelilingi oleh tembok untuk dapat mengawasi keluar masuknya para santri sesuai dengan peraturan yang berlaku. Pondok Pesantren merupakan dua istilah yang menunjukkan satu pengertian. Pesantren menurut pengertian dasarnya adalah tempat belajar para santri, sedangkan pondok berarti rumah atau tempat tinggal sederhana terbuat dari bambu. Di samping itu, kata pondok mungkin berasal dari Bahasa Arab Funduq yang berarti asrama atau hotel. Di Jawa termasuk Sunda dan Madura umumnya digunakan istilah pondok dan pesantren, sedang di Aceh dikenal dengan Istilah dayah atau rangkang atau menuasa, sedangkan di Minangkabau disebut surau. Pesantren juga dapat dipahami sebagai lembaga pendidikan dan pengajaran agama, umumnya dengan cara nonklasikal, di mana seorang kiai mengajarkan ilmu agama Islam kepada santri-santri berdasarkan kitab-kitab yang ditulis dalam bahasa Arab oleh Ulama Abad pertengahan, dan para santrinya biasanya tinggal di pondok (asrama) dalam pesantren tersebut.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/longlife/modernisasi-dan-pesantren_568b8403727e61eb07b57608
adalah sebuah pendidikan yang para siswanya tinggal bersama dan belajar di bawah bimbingan guru yang lebih dikenal dengan sebutan Kyai dan mempunyai asrama untuk tempat menginap santri. Santri tersebut berada dalam kompleks yang juga menyediakan masjid untuk beribadah, ruang untuk belajar, dan kegiatan keagamaan lainnya. Kompleks ini biasanya dikelilingi oleh tembok untuk dapat mengawasi keluar masuknya para santri sesuai dengan peraturan yang berlaku. Pondok Pesantren merupakan dua istilah yang menunjukkan satu pengertian. Pesantren menurut pengertian dasarnya adalah tempat belajar para santri, sedangkan pondok berarti rumah atau tempat tinggal sederhana terbuat dari bambu. Di samping itu, kata pondok mungkin berasal dari Bahasa Arab Funduq yang berarti asrama atau hotel. Di Jawa termasuk Sunda dan Madura umumnya digunakan istilah pondok dan pesantren, sedang di Aceh dikenal dengan Istilah dayah atau rangkang atau menuasa, sedangkan di Minangkabau disebut surau. Pesantren juga dapat dipahami sebagai lembaga pendidikan dan pengajaran agama, umumnya dengan cara nonklasikal, di mana seorang kiai mengajarkan ilmu agama Islam kepada santri-santri berdasarkan kitab-kitab yang ditulis dalam bahasa Arab oleh Ulama Abad pertengahan, dan para santrinya biasanya tinggal di pondok (asrama) dalam pesantren tersebut.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/longlife/modernisasi-dan-pesantren_568b8403727e61eb07b57608
Pesantren adalah sebuah pendidikan yang para siswanya tinggal bersama dan belajar di bawah bimbingan guru yang lebih dikenal dengan sebutan Kyai dan mempunyai asrama untuk tempat menginap santri. Santri tersebut berada dalam kompleks yang juga menyediakan masjid untuk beribadah, ruang untuk belajar, dan kegiatan keagamaan lainnya. Kompleks ini biasanya dikelilingi oleh tembok untuk dapat mengawasi keluar masuknya para santri sesuai dengan peraturan yang berlaku. Pondok Pesantren merupakan dua istilah yang menunjukkan satu pengertian. Pesantren menurut pengertian dasarnya adalah tempat belajar para santri, sedangkan pondok berarti rumah atau tempat tinggal sederhana terbuat dari bambu. Di samping itu, kata pondok mungkin berasal dari Bahasa Arab Funduq yang berarti asrama atau hotel. Di Jawa termasuk Sunda dan Madura umumnya digunakan istilah pondok dan pesantren, sedang di Aceh dikenal dengan Istilah dayah atau rangkang atau menuasa, sedangkan di Minangkabau disebut surau. Pesantren juga dapat dipahami sebagai lembaga pendidikan dan pengajaran agama, umumnya dengan cara nonklasikal, di mana seorang kiai mengajarkan ilmu agama Islam kepada santri-santri berdasarkan kitab-kitab yang ditulis dalam bahasa Arab oleh Ulama Abad pertengahan, dan para santrinya biasanya tinggal di pondok (asrama) dalam pesantren tersebut.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/longlife/modernisasi-dan-pesantren_568b8403727e61eb07b57608

Comments

Popular Posts