Kayuhan sepeda tua

          Di pusat Keramaian kota pun anda bisa membayangkan betapa panasnya saat saat jam istirahat, antara 12.00-14.00. Di situ banyak sekali manusia sedang bersantai,baik di rumah,di teras,di warung,di ps an dll. Siang ini ku lihat pak tua dengan kayuhan penuh perjuangan melintas di depan bangunan ku,memecah suasana sendu di siang ku. Lamunan kenangan masa silam yang di bawa angan seakan mengoyak dinding kalbu ku. Semabari mengulang kata Brigadir sri mulyani " Di situ kadang saya merasa sedih" tersimpan memory indah bersama pejuang keluarga. Dia pejuang tanpa tanda jasa dalam keluarga.
       Pernahkah kita berfikir beliau yang berjuang hanya untuk keluarga yang terbersit hanya bagaimana kita bisa sekolah , bisa membiayai bulanan kita, dan mungkin adik2 kita bahkan mas kita,
Inilah sesuatu yang terkadang menimbulkan ratapan,dan jangan bertanya lagi apa yang harus kita perbuat. Saatnya bangkit! motifasi diri, perjuangkan jerih payah beliau dengan menjadi pribadi yang berguna. Apa arti pendidikan tanpa adab, apa arti kehidupan tanpa jiwa spiritual, apa artinya jerih payah tanpa kebahagiaan lahir batin. Bukan apa arti dangdut tanpa goyang!
Garis bawah dari semua, Ini adalah realita tentang masing2 kita harus belajar merubah diri ,hari ini lebih baik dari hari kemaren.
Dan kenyataan bahwa cukup di sini Nulisnya karna sudah jam dua siang, saatnya buka wartel!


Selesai 04-03-2014
14.00

Comments

Popular Posts