Terkadang, Umur Tua Bukan Jaminan Kedewasan, Bagimana Konseptualisasinya?



Aku selalu merasa jika kesalahan adalah pengalaman tergurih saat aku mulai memahami esensi dari pembelajaran tersebut.

Kamu bagaimana?

Apa peran penting bagi lingkunganmu saat ini?

Terkadang hal-hal yang sederhana semacam ini bisa dijadikan pembelajaran tergurih dalam hidup. Alih-alih kita menyerah, kebermanfaatannya mampu menjadikan kita lebih dewasa.

Hal yang paling menarik pada konteks semacam ini adalah memperlihatkan kedewasaan seseorang. Pantas saja kita sering mendengar istilah yang sangat klise; “ Terkadang, umur tua bukan jaminan kedewasaan seseorang.”

Ada kejadian menarik hari ini, yaitu pada saat aku dan keponakan laki-lakiku sedang duduk-duduk di singgasana pekerjaan. Lalu datang seorang yang sudah berumur. Singkat cerita, ternyata keponakanku pernah mendevelop salah satu projek yang ditawarkan orang tua tersebut. Lalu karena suatu hal, projek di cancle. Hari ini berkas-berkas ditarik total. Saat berjabat tangan, orang tua tersebut mencium tangan keponakanku.

Tentu saja bocahku terkejut tak kepalang dan buru-buru menarik tangannya. Si Bapak sambil terkekeh menerangkan bahwa itu suatu bentuk penghargaan bahwa meski umur Si Anak masih belia, tapi ilmunya jauh tak terbanding jika dibandingkan dia. Dalam hal ini tentu ilmu di bidang developer.
Tapi tunggu, aku tidak akan membahas perkara ini benar atau salah. Si Bapak dengan peghormatanya, atau Si Bocah yang lugu.

Kejadian ini sepertinya bisa kita pakai acuan tentang pepatah yang sudah sangat klise; “ Terkadang, umur tua bukan jaminan kedewasaan seseorang.”

Aku sendiri sangat tertarik dengan pembahasan seorang penulis buku best seller sepanjang masa, Dale Carnagie, dalam bukunya yang berjudul How to Win Frieds & Influence People. Cara-cara menjaga hubungan yang mengacu pada sifat pengertian, sabar, menyimak, memerhatikan, pandai mengalah, dan masih banyak lagi.

Kamu wajib baca buku rekomended ini.

Dalam konteks kehidupan sehari-hari, perilaku memperbaiki hubungan ini tak lekang dari petunjuk-petunjuk magis dari Sang Maestro. Bapak Kiai Tanjung sering mengatakannya dengan istilah Uswah.
Bapak Kiai Tanjung sendiri, sebagai guruku, yang menjadi titik pusat percontohan akbar perilaku berdunia, menggabungkan adab dan akhlaq, yang jika kita sedikit saja peka, luasnya lautan, tingginya gunung,  tak sedikitpun mampu menggambarkannya. Apalagi meniru.

Masih dalam suasana kekaguman pada Uswah perilaku berdunia, yang jika kita tarik lebih dalam, perilaku-perilaku tersebut merupakan paket penghambaan seorang manusia, menjalani tatanan berdunia dengan perilaku keselamatan, dan jika sewaktu-waktu masa pakai jasad habis, bisa kembali berpulanng ke Rahmatullah dengan belas kasih sayang-Nya.

Semua hal tersebut menjadi pusat perilaku, menuntun kita pada kedewasaan. Entah itu anak-anak, muda-mudi, para orang tua, jika enggan peduli dengan hal-hal demikian, sulit rasanya mencapai martabat hamba.

Aku setuju, jika kita pandai mengadili diri sendiri, orang akan mengasumsikan kepribadian kita sebagai sosok yang dewasa.

So, kurangi bicaramu mulai saat ini.




Jangan lupa bagikan tulisan ini jika menurutu bermanfaat bagi orang lain.


Comments

  1. Anapoker Menyambut Ramadhan dengan bonus Chips SAHUR, Khusus deposit Untuk OVO, DANA, Gopay, LinkAJA, & BTPN Jenis

    Daftar Sekarang juga, GRATIS tanpa Biaya Apapun, Bukan yang lain Hanya di Situs Terpercaya Anapoker

    Contact Anapoker Untuk Info*
    Whatsapp : 0852 2255 5128
    Line ID : agenS1288
    Telegram : agenS128

    Kunjungi Situs Games Online Uang Asli Terpercaya Lainnya :
    link alternatif sbobet

    sbobet alternatif

    login sbobet

    link sbobet

    sabung ayam online

    adu ayam

    casino online

    sabung ayam bangkok

    ayam laga birma

    poker deposit pulsa

    deposit pulsa poker

    deposit pulsa

    deposit pulsa

    deposit pulsa

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts