Takut

Pernahkan kamu sering luput dalam segala hal; kesembronoan yang dianggap benar, kaku, sosial yang buruk, perilaku melenceng, hingga mendurhakai kepercayaan orang-orang?

Tahu kah kamu, perilaku kita benar-benar tidak bisa kita kendalikan oleh pikiran kita sendiri. Ada banyak tetangga yang memberi pola-pola berbeda, ada banyak pasang mata siap meniru perilaku kita, ada banyak pikiran yang siap menyalahkan kita, ada banyak mulut yang siap mencibir kita.

Cara menghadapinya hanya satu; berhati-hati dan waspada.

“Ngati-ngati lan waspodo olehe susupan nafsu”, begitu pesan sarat makna yang selalu aku ingat dari guruku, Bapak Kiai Tanjung.

Pada tulisan sore kali ini, aku sedikit ingin mem-break down pengalamanku tentang pentingnya sadar diri, berhati-hati dalam hal apapun akan memberikan jalan yang mulus.

Ketakutan Terbesarku

Banyaknya cibiran dan kritikan acap membuatku down. Bayangkan saja jika hari-harimu terasa terpenjara oleh tatapan telak orang yang sudah mengenalmu. Mengenal kebaikan dan kebijakanmu. Sudah tentu, keinginan kita sama, sama-sama ingin orang menilai kita adalah individu yang  baik.

Aku tidak tahu bagaimana cara kamu menanggapi kritik maupun cibiran orang-orang, bagiku, hal itu benar-benar membuat aku down tak karuan; Aku lalai, aku salah, aku bukan orang baik, entahlah, bagaimana aku akan bertindak.

Dalam suasana kemrungsung semacam itu, aku selalu menginginkan waktu yang pajang supaya aku benar-benar mampu menafakuri diri, mengevaluasi, lalu megambil opsi-opsi demi kemajuan diri.

Banyak peringatan dari Tuhan yang di turunkan kepada kita melalui orang-orang yang tidak kita sukai. Banyak pelajaran hikmah yang dapat kita ambil dari kejadian yang tidak kita senangi. Tugas kita hanya mencermati peringatan-peringatan dari Tuhan supaya kita lebih waspada dan hati-hati dalam setiap perilaku. Aku benar-benar merasakan itu.

Baca tulisan-tulisanku  dan semoga bermanfaat.