Mahir Menulis dengan Metode Free Writing



Apa kabar kamu yang pengen mahir menulis. Kamu yang sekarang lagi sering stuck ketika jari-jarimu kamu paksain menggabungkan kata demi kata. Mengolahnya menjadi kalimat yang bermakna.
Ada kabar baik buat kamu sekarang, bahwa menulis itu sangat mudah jika kita tahu metode mahir menulis dengan metode free writing. Baca terus ya, semoga bermanfaat.

Sebelum kita ngebahas bagaimana mahir menulis dengan metode free writing, aku punya sedikit cerita buat kamu yang lagi ngebaca tulisanku.

Dulu. Dulu sekali, ya. Waktu aku kesulitan menulis. Maklum, awal-awal. Menulis satu kalimat saja susahnya minta ampun. Pernah ngalamin nggak, jadi host di acara konser? Nah. Begitu kira-kira rasanya. Hehehehe

Kalau kita gak pernah melakukan sesuatu di bidang itu, tentu rasanya canggung abis ya. Berhenti. Dan gak bisa gerak.

Apalagi dulu sekali waktu aku masih tahap belajar menulis, harus dituntut menulis di salah satu majalah. Bagaimana menurut perasaanmu?

Jujur, waktu itu kubuat sebagai pelecut semangat supaya aku mahir menulis. Semua buku-buku refrensi sudah aku baca. Dan memang, setelah sekian lama kugeluti menulis, baru aku benar-benar merasakan tips menulis yang saat ini sudah terasa klise bagi kita. Yaitu: Kunci mahir menulis adalah membaca dan menulis. Terdengar sangat klise sekali bukan?

Bagaimana supaya mahir menulis?
Seberapa lama kita dapat mahir menulis?
Langkah apa saja yang perlu  kita tempuh?

Pertanyaan-pertanyaan itu kerap terlontar bagi kita yang sedang dalam tahap belajar menulis. Kabar baikya, kamu akan segera mahir menulis dalam waktu dekat. Hanya dengan melanjutkan membaca tulisanku ini lalu mempraktikannya setiap saat.

Luangkan waktumu 10 menit saja dalam sehari


Sepuluh menit mengurangi duapuluh empat jam kerasa nggah sih? Coba deh mulai saat ini kita minta waktu buat diri kita sendiri selama sepuluh menit buat praktik menulis bebas.

Praktik free writing atau menulis bebas ini adalah kita melakukan kegiatan menulis selama sepuluh menit tanpa henti. Selama sepuluh menit itu pula kita megeluarkan semua beban-beban yang ada di dalam pikiran kita.

Sepuluh menit tanpa berhenti , tanpa harus mengedit, tanpa harus memikirkan bagaimana alur kalimatnnya, tanpa harus takut keliru. Karena fungsinya adalah mengeluarkan beban yang ada dalam pikiran. So simple kan?

Jika kita praktikkan mungkin akan menghasilkan tulisan seperti di bawah ini:

Hari ini aku malas sekali dan pegen bisa menulis taipi harus ekerja kerah san igin bisa menulis., ada ide menulis  di media soila suapa ya andai menulis dan menerika matantang supaya menjari dehan hebat. Semoga aku pinter enulis aja,hihihi an kali ii aku muali merasa nyaman, sudah bera pa menit yak ok alaremnya belum berbunyi ,j


Nah. Begitu ndak papa. Namanya juga  hanya mengeluarkan beban dari dalam pikiran sekaligus latihan fisik menulis.

Sekali lagi kita  hanya memerlukan alarm untuk membatasi waktu kita berhenti. Jangan berhenti sebelum alarm berbunyi ya.hehehe

Saatnya kita mahir menulis


Latihan menulis sepuluh menit ini sangat membantu sekali buat kelancaran menulis kita, entah itu kita yang sudah serinng menulis ataupu kita yang baru mulai menulis.

Jika kamu sudah melakukanya setiap hari barulah sedikit demi sedikit memperhatikan gaya tulisan kita. Oh, ya! Secara tidak langsung, jika  kita sering melakukan praktik menulis bebas, kita akan memiliki gaya tulisan kita sendiri sebab menulis bebas akan menjadikan tulisan yang kita buat muncul dari pikiran kita. Otomatis akan serasa seperti original.

Aku sendiri, sering menulis ketika usai membaca buku dan hasilnya seringkali mirip-mirip seperti buku terjemahan. Nahasnya, tulisan ku selanjutnya akan kerasa berbeda dengan tulisan ketika aku selesai membaca buku orang lain.

Tapi itu ndak papa juga sih. Hehehe

Makanya dalam bukunya Pak Hernowo Hasim, beliau mengatakan begini; Keep your hand moving. Bener-bener kita itu dianjurkan utuk terus menggerakkan tangan kita.  Tanpa harus memiliki ide sebelum menulis, tanpa harus memiliki draft sebelum menulis, tanpa harus memikirkan kesalahan-kesalahan yang malah akan membuat pekerjaan menulis kita terjeruji.

Menulis itu  mengeluarkan ide di dalam pikiran. Enggak usah terbebani dengan hal-hal tekis yang malah semakin membelenggu.

Bebas saja gitu loh. Bebas. Bayangin kata-kata bebas. Abaikan yang lain. Anggap kamu  berada di dalam ruang sunyi sendirian. Mengadu pada dirimu sendiri, berbicara pada dirimu sendiri, dan ngobrol dengan dirimu sendiri.

Nah. Tapi enggak usah di posting juga kan, kalau Cuma tulisan latihan? Hehehehe

Nanti kalau kita sudah bener-bener mahir bolehlah tulisan di pajang di blog maupun akun personal pribadi.

Lebih gampangnya, menulis enggak perlu nunggu mahir kan?


Comments

Popular Posts