Bisnis is Amal - Beberapa Hal Ini Kurang diperhatikan Reseller

https://cdns.klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2015/03/04/507836/670x335/ini-bisnis-bisnis-yang-kecil-risikonya-bagi-pemula.jpg

Sobat blogger, selamat pagi. Semoga hari sobat menyenangkan. Pagi-pagi ini Aku mau ngasih tulisan tentang amal dalam ranah bisnis, dan kalau Bapak Dudi Krisnadi, direktur Kelorina Indonesia sering menyebutnya; "Bisnis is Amal- Bisnis adalah Amal".

Bisnis adalah amal- bukan bisnis amal

Kok bisa dikatakan begitu sih, bisnis ya bisnis, amal ya amal. Kalau emang bisnis yang mengatasnamakan amal itu banyak. Tapi kalau amal mengatasnamakan bisnis gimana tuh? hihihi. Ribet kan sekarang!!!!

Nah.. Ini yang perlu kita cari tahu. Sekilas dulu sobat-sobat, biarkan aku sedikit bercerita tentang pengalamanku menjadi reseller / menjual lagi produk orang lain.

Saat waktu luang, Aku berjualan apa saja di sekitarku (yang bisa  dijual tentunya). Tidak maksimal? Memang. Karena aku hanya mengisi waktu luang, sembari menambah kesibukan agar tidak garing. Dari situ, terkadang kita ada tuntutan harus menjadi profesional saat menawarkan produk yang kita dagangkan. Bagaimana harus menjadi profesional, tentu harus paham produk. Bagaimana harus paham produk, kita harus membaca. Membaca dari mana, tentu dari refrensi produsen dan artikel.

Sobat blogger, kurasa semua sobat-sobat pernah menjadi reseller. Ada kerugian dan kelebihan saat seseorang menjadi reseller suatu produk tertentu. Misalnya kelebihannya adalah:

  • Membangun misi perusahaan
  • Mendapatkan komisi tinggi
  • Sedikit pesaing
  • Mudah clossing jika produk ternama
  • bisa mematok target


Di bawah ini Aku susun beberapa kerugiannya:

  • Rugi jika produknya buruk
  • Susah jual kalau produknya gak kompetitif
  • Belum punya pelanggan
  • Pelanggan susah percaya dengan produk baru
  • Tidak tahu kualitas produk
  • Dll.


Nah. Di atas merupakan kerugian dan kekurangan menjadi reseller. Lalu bagaimana kebanyakan para reseller bekerja, Sobat-sobat?

Reseller tentu mencari untung sebanyak-banyaknya. Menjual barang sebanyak-banyaknya. Mencari barang yang semurah mungkin lalu menjualnya dengan harga setinggi langit. Siklus ini tentu hal yang wajar, karena profesi penjual memang mencari untung. Dan untuk mengatasi hal demikian, tentulah sobat harus mengenal produk yang sobat jual.

Mengenal produk yang Kamu Jual

Aku sendiri menjual barang yang aneh-aneh, sobat. Aku taruh di berbagai link market place. Tapi meski demikian,  pengenalan produk menjadi wajib bagi penjual. Karena jika pembeli kecewa, reputasi kita akan hancur. Begitupun lapak kita, tentu gulung tikar.

Bagaimana harus mengenali produk yang kita jual? Berikut ini beberapa hal yang sering Aku perhatikan saat menjual produk;

  • Survey bahan baku, hal ini bisa kita lakukan saat order ke produsen. Kita tanyakan bagaimana proses produksinya
  • Cek PIRT
  • Harga yang masuk akal. Jangan senang-senang dulu sobat membeli barang yang murah, siapa tahu barang itu memang murahan
  • Pangsa pasar


Sedikit wawasan diatas semoga bermanfaat bagi para sobat-sobat.

mada web

Comments

Popular Posts