Bergerilya di Dunia Milenial- Menumabangkan Kenyamanan atau Tumbang Oleh Kenyamanan


       Sobat-sobatku, pagi ini biar lebih mak nyus, aku mau ngasih kalian tulisan yang berjudul Bergerilya di Dunia Milenial- Menumabangkan Kenyamanan atau Tumbang Oleh Kenyamanan. Judulnya emang bikin ngerih ya, simak yuk!

Pagi ini sudah banyak sekali pencerahan. Salah satunya anjuran olah raga pagi, dari chanel create-Active-nya sahabat saya ( link https://t.me/create_active ) Mas Arif Asatar. Juga materi strategi manajemen dari blog manajemen-nya Bung Yodia Antariksa yang membahas tentang lima hal yang membuat hidup kita stagnan.

Sobat-sobat, kalian pasti pernah mengalami sebuah kondisi, dimana sobat merasa frustasi dengan keadaan, sebab semua yang sobat lakukan terasa sia-sia, alias zong!

Yup! Jika sobatku pernah merasakannya, ada baiknya mulai hari ini, kita rajut lagi semua asa yang pernah luntur sebab lelahnya kita menggapainya. Ya, memang lelah untuk mewujudkannya. Dan hal itu yang sering aku rasakan selama ini.

Namun tenang, sobat-sobat. Aku baru saja menemukan sedikit pencerahan tentang bagaimana kita harus keluar dari stagnan selama ini. Dan dari hasil yang sudah aku praktekin, sedikit lebih banyaknya sangat membantu sekali buat kita-kita yang selalu stagnan.

Bergerilya- Menumbangkan Kenyamanan


Sobat-sobat, menurutku jika sobatku saat ini sudah merasa kelelahan, sedikitpun usaha tak pernah terwujud, jika pun terwujud itu sangat tidak sesuai yang diharapkan. Misalnya sobatku punya usaha jualan, dan hanya sedikit sekali produk yang mampu sobat jual. Namun, sobatku yang masih punya tenaga untuk melanjutkan, jangan khawatir, rileks saja, tarik napas, kita mulai lagi perjuangannya.

Materi bung Yodia Antariksa tentang lima hal yang harus berkembang adalah sebagai berikut:

  • Skill dan pengetahuan
  • Income
  • Relationship Growth
  • Sedekah Growth
  • Spiritual Growth


Kelima hal diatas haruslah berkembang setiap waktu, katanya.  Skill dan pengetahuan misalnya, sobatku terbayang nggak, seperti apa skill sobatku selama dua tahun lalu- yang tentu menurut keahlian sobatku masing-masing. Kurasa, skill dan pengetahuan sobat pastilah meningkat, namun kadar dari meningkat itulah yang membedakan. Aku sering juga merasakan hal yang demikian sobat-sobat, menambahnya skill kita hanya terasa berjalan datar, tidak drastis. Dan kurasa ini disebabkan kurangnya jerih payah kita. Benar bukan?

Kemudian income. Dua tahun lalu, sobatku masih punya banyak hutang? Sekarang bagaimana, semoga sudah tinggal bekerja keras nabung receh ya sobat-sobat. xixixi

Begitupun seterusnya. Perkembangan apa saja yang sudah sobat rasakan, baik itu hubungan persahabatan dan bisnis, sedekah growth atau membagikan pengetahuan, serta tumbuhnya spiritual sobat. Bagaimana proses pertumbuhannya, stagnan atau drastis.

Namun jangan khawatir, karena ditahap ini sobat tidak akan sia-sia. Lesu-nya sobat-sobat dengan target yang tak segera goal, tak seburuk yang sobat bayangkan. Ingat, kita berada pada zona ketidak-nyamanan, yag tentu ini sangat baik sekali bagi perkembangan. Kita tinggal mencari celah, atau menafakuri kegiatan kita selama ini, metode yang seperti apa, yang seharusnya kita pakai untuk membuat target pelaksanaan kita lebih efisien.

Aku baru merasakan, betapa pentingnya sebuah metode untuk melangkah. Tak mungkin sobat menulis di blog tanpa adanya belajar yang continue, tak mugkin pula sobat menulis setiap hari tanpa adanya pengembangan karakter tulisan.

Jangan Tumbang Oleh Kenyamanan


Nah! Yang begini nih, yang ngerih! Saya selalu terngiang joke-nya sahabat saya, Mas Arif Asatar ; "Ngabisin umur.: Katanya.

Memang ada benarnya, kalau kita larut dalam kenyamanan, kita terperangkap dalam dilematis zona kelabu. Umur nanggung, potensi muram, jalan terseok. Mau apalagi kalo enggak ngelus dada sambil sering-sering baca istigfar?

Dan, sobat-sobatku. Kurasa kenyamanan terbentuk dari respon kita yang melambat. Lambatnya respon kita tentang kecepatan perubahan zaman inilah, yang akhirnya menyingkirkan kita. Membawa diri kita ke tempat perasingan zaman, meski ramai dan hingar bingar semakin meninggi, tak satupun kita pahami.

Salam.

Comments

Popular Posts