DEKLARASI AMPURA JATAYU


Bapak Kyai Tanjung (Tengah) saat menjelaskan visi-misi Asosiasi Mahasiswa dan Pemuda Nusantara (Ampura).

Ir. Dudi Krisnadi, Keloris Indonesia.. Bersama para Kabais Indonesia, beliau menjadi dewan pembina Ampura.

Momen pemotretan anggota Ampura bersama Bapak Kyai Tanjung. Minggu (29/01/17).
Momen pemotretan anggota Ampura bersama Bapak Kyai Tanjung. Minggu (29/01/17).

Asosiasi Mahasiswa dan Pemuda Nusantara (Ampura)

Sejak sabtu sore, beberapa pemuda terlihat sibuk dengan aktifitasnya. Tak seperti aktifitas yang dilakukan setiap harinya, mereka mempersiapkan acara yang sangat istimewa di awal musim 2017. 
Mereka yang terhimpun dalam kepanitiaan Deklarasi Ampura mulai menyambut tamu, mempersiapkan tempat peristirahatan, menyusun kegiatan, ada pula yang memplublikasikan kegiatan tersebut. Bahkan, sejak hari kamis sudah terlihat para peserta dari berbagai daerah mulai berdatangan.. Kegiatan tersebut sejak pertengahan Januari sudah meramaikan sosial media, tak luput diantaranya Whatsapp dan Telegram.
Sejak dibukanya  pendaftaran anggota Ampura terhitung mulai tanggal 20 Januari, tercatat sekitar delapan puluh peserta yang telah siap disematkan menjadi anggota Ampura. Jumlah ini terus bertambah sampai batas waktu yang telah ditentukan. Beberapa pendaftar yang terlambat harus bersabar menjadi anggota ampura dan disematkan pada semester depan.
Sementara itu, pada hari jum'at, saat adzan magrib berkumandang, terlihat beberapa panitia berkumpul di ruang kesekretariatan. Mereka selesai berkoordinasi dengan panitia sub bag. yang lain. Koordinator kegiatan langsung di koordinir oleh koordinator Ampura, Dicky Sulaiman. Dalam rapat persiapan terakhir, Dicky memastikan bahwa semua panitia sudah siap dengan plan A dan Plan B yang mereka susun.
Sore itu, saat hujan rintik-rintik, suasana yang cenderung memaksa manusia berselimut di ruangan masing-masing, saat itu pula semua persiapan Deklarasi Ampura dinyatakan siap oleh koordinator.
Selama dua hari kedepan, para peserta akan mengikuti serangkaian kegiatan Deklarasi Ampura. Pada hari Sabtu, kegiatan tersebut diberi nama "Ampura Berkreasi". Sesuai dengan namanya, para peserta diajak berkreasi selama satu hari dan di akhiri dengan musyawarah besar pada sabtu malam. Dalam kegiatan AMpura berkreasi, panitia mengusung empat bidang kerajinan yang harapanya bisa ditindak lanjuti usai kegiatan selesai di cabang masing-masing. Empat kegiatan tersebut diantaranya pertanian, pasca panen ( pembuatan stik dari sayur sisa), Kriya (Pembuatan tudung saji), dan publikasi ( praktik pembuatan blog pribadi dan internet marketer).
Menjelang sabtu pagi, saat kicau burung gereja mulai meramaikan suasana lapangan basket Pomosda, para peserta sudah terlihat berkumpul dengan pakaian olahraga. Dengan mengabaikan uapan rasa kantuk pagi, mereka mengikuti jadwal yang telah disusun paniti. Singkat cerita, peserta mengikuti empat kegiatan tersebut disesuaikan dengan kebutuhan di cabangnya masing-masing.
Empat kegiatan yang berbeda, tempat berbeda, disusun secara random. Tersebar di beberapa titik, diantaranya lantai 3 Jatau untuk Vokasional Skill pertanian, Depan Pendopo untuk Vokasional Skill pembuatan tudung saji, Ruang tataboga untuk pembuatan steak sayur, dan ruang lab. komputer STT Pomosda l,02 untuk Vokasional skill publikasi.
Hingga sore hari, masing-masing unit vokasional skill dilaksanakan. Sementara, untuk kegiatan malam hari akan dilakukan praktik musyawarah Ampura. Singkat cerita, praktik musyawarah dilaksanakan mulai pukul 20.30 (bakda isak) dan ditutup sekitar pukul 23.00.
Dalam musyawarah tersebut yang di prakarsai keinginan tindak lanjut secara nyata dicabang masing-masing. Para peserta diacak dan dibagi menjadi tujuh kelompok, dari masing-masing kelompok dianjurkan menggagas ide-ide kegiatan apa saja yang perlu mendapat respon tidak lanjut serta dikembangkan untuk mewujudkan visi-misi Ampura. (keterangan visi-misi tertuang dalam AD/ART Ampura dan dijelaskan oleh Bapak Pimpinan Jatayu pada Minggu 29 Januari 2017, atau anda bisa menonton vidionya di youtube chanel dengan kata kunci bapak kyai tanjung ampura). Sekali lagi, penekanan musyawarah pada sabtu malam adalah tindakan nyata oleh anggota Ampura.
Selesai melebihi jadwal, yaitu sekitar 23.15. Namun hemat saya, para peserta enggan mengakhiri pertemuan tersebut. Hal itu terlihat dari beberapa kelompok musyawarah yang belum mendapat giliran mengutarakan pendapatnya. Namun demikian, esensi yang saya tangkap dari pertemuan tersebut ialah para peserta telah sepakat dan siap berkomunikasi dan berkoordinasi dengan masyarakat untuk mengembangkan potensi, sesuai visi-misi Ampura. Dengan fungsinya masing-masing, dan dengan landasan dari Bapak Kyai Tanjung    " Fastabikul Khoirot".
Selanjutnya, ruangan rapat tidak serta merta sepi, terlihat beberpa panitia berkumpul mengevaluasi kegiatan dan menyusun rundown esok hari. Sekitar pukul 03.00 dini hari, saat saya melintas di GOR Pomosda, terlihat beberapa anak muda masih bersemangat menata sound dan panggung deklarasi.Hal yang biasa terjadi di pesantren itu.
Untuk acara pada minggu 29-01-2017, merupakan inti dari kegiatan tersebut. Yaitu penjabaran visi-misi Ampura dari Bapak Kyai Tanjung. Selain penjabaran visi-misi, acara kali ini juga diramaikan oleh narasumber dari Blora,keloris Indonesia, Bapak Dudi Krisnadi. Beliau menyampaikan kajian tentang kondisi bangsa saat ini, tentang perang pangan dan tentang depopulasi. Lebih lanjut, Ir.Dudi Krisnadi memberikan gambaran, bahwa benteng yang paling kuat saat ini adalah Pomosda. Pomosda adalah contoh bangsa yang mandiri, dengan memanfaatkan lahan sela, menanam sayur menggunakan vertikultur, serta memenuhi kebutuhan pangan yang sudah jelas kesehatannya.
Ir.Dudi Krisnadi juga menekankan tentang gentingnya perang pangan saat ini, bahkan beliau berdalil, Pomosda adalah sentral percontohan kemerdekaan perang pangan. "Solusi sudah terjawab di Pomosda. Saya berbicara disini, kalian sudah punya bentengnya". Terang beliau saat mengisi kegiatan."Bahkan, tidak ada orang datang di Pomosda untuk membahas kreatifitas" " Apalagi Mengajari!!!" terang beliau.

Secuil gurat pena oleh : Amin Maulani

Silahkan berkunjung di puisiku yang berjudul  Masih Ingat 



Sekilas visi-misi Ampura :

VISI:
1.        Kesadaran mahasiswa/i, pemuda/i sebagai hamba terhadap ma’budnya.
2.        Kesadaran murid (orang – orang yang bersungguh – sungguh mendekat kepada TuhanNya hingga dapatnya selamat bertemu kembali kepada TuhanNya).
3.        Kesadaran membangun kebersamaan, kekeluargaan, kekompakan dan keguyup rukunan.
4.        Watak, sikap, dan perilaku “keteladanan” dan pikiran terbuka, perilaku respon dan respek serta tanggap.
5.        Pemberdayaan potensi dan perkembangan diri dan lingkungan yang ilaahiyah.
6.        Komunikatif, komunikasi yang harmonis dalam saling berbagi.
7.        Kepedulian Operasional, aktif dalam membangun, pengembangan dan peningkatan serta pemberdayaan anggota Ampura, lingkungan dan masyarakat.

MISI:
1.        Membangun dan mengembangkan serta meningkatkan komunikasi internal dan eksternal sektor pemberdayaan.
2.        Membuat basis informasi dan methode komunikasinya.
3.        Saling berbagi, saling memberi, saling membantu, saling menolong.
4.        Memakmurkan bumi Allah dengan merealisasi program aksi.
5.        Membuat program pemberdayaan serta program padat karya.
6.        Membuat program peningkatan sosial dan masyarakat mahasiswa/ i, pemuda/ i.


Comments

Popular Posts