KONTEMPLASI MENYONGSONG KEBANGKITAN NUSANTARA OLEH PARA PEMUDA

     Minggu 11 Desember pagi tadi, kami dan tim  menghadiri acara pembukaan Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) di salah satu yayasan di kota angin Nganjuk. Suatu acara perlombaan empat bahasa yang mempunyai tujuan mempersiapkan kader masa depan dengan menguasai bahasa yang baik.
Suatu acara yang normal-normal saja, karena tulisan ini tidak menyoroti sistem atau proses acara berlangsung. Hanya saja, sampai saya kembali ke rumah, kata-kata salah satu pembicara masih terngiang ditelinga. Duapuluh lima tahun lagi , mereka (peserta lomba LKIR) yang akan memimpin negeri ini. Suatu ungkapan yang sesuai fakta.
Terus terang, kalimat ungkapan tersebut adalah suatu fakta yang jarang aku sadari selama ini. Sebuah fakta bahwa selama ini saya tidak mempunyai persiapan yang baik untuk mengubah duniaku di waktuku berkarya. Suatu fakta bahwa, saat inilah, saya harus bisa merubah dunia. Suatu fakta bahwa, anda semua juga berkontribusi mengubah suatu bangsa, saat ini, lima tahun lagi, sepuluh tahun lagi, atau mungkin masa anda hampir habis.

WAJAH STATISTIK INDONESIA
     Pada saat ini, Indonesia sedang mengalami bonus demografi. Yaitu, jumlah penduduk usia produktif (17-50Th) mencapai enampuluh persen. Jumlah kelahiran pertahun Indonesia mencapai lima juta jiwa, angka ini setara dengan jumlah total warga Singapura. Jika kita bisa memanfaatkan enampuluh persen tersebut, dengan cara mengurangi pengangguran, Indonesia akan menjadi negara kuat secara finansial.
Kekayaan sumberdaya yang begitu tumpah ruah masih memperkaya negeri ini, lahan pertanian yang masih membentang luas, produk-produk lokakarya atau Ukm yang tak terhitung, seharusnya menjadi solusi negara stop Impor barang komoditi .
Indonesia merupakan negara terbesar ketiga di dunia produsen beras, seharusnya ini sudah menjadi solusi kekurangan kebutuhan beras kita. Yang sejak zaman orde baru Indonesia tidak pernah mengekspor berasnya. Malah kita membeli dari Thailan dan Vietnam. Atau Indonesia juga merupakan produksi gula terbesar di Asia, yang saat ini kita masih impor dari Thailand. Sebuah pemandangan yang menggelitik. Sedang sebab impor barang tak lain adalah kepentingan dari banyaknya partai yang memang membutuhkan dana besar agar tetap berjaya. Jadi, solusi impor itu sendiri adalah penghapusan partai di Indonesia secara menyeluruh.

MENYONGSONG NUSANTARA MANDIRI

Menyongsong kebangkitan Nusantara, adalah cita-cita luhur para Guru Washitah. Digelarnya ilmu tauhid di permukaan bumi, menampakkan kebenaran, menjadikan manusia antara yang memimpin dan yang dipimpin pandai mengadili diri sendiri.
Sampai saat ini, program-program yang dicanangkan oleh Guru kami, sangatlah banyak dan lengkap, sampai-sampai saya sendiri merasa sangat bodoh karena kurang bisa memahami esensi dari program yang saya jalani. Bagus kalo bisa sedikit paham, menjalani sesuai SOP saja masih belum bisa optimal. Makanya, dalam ingatan saya, beliau Bpk Kyai Tanjung pernah ngendikan, kamu yang saat ini merasa paham, itu masih jauh sekali dari maksut dan tujuan dan apa yang ku ketahui.

PERAN PEMUDA

Dimulai dari diriku, perubahan itu dimulai. Mulai memaksa diri sendiri, dari hal yang sederhana. Bangun pagi, bersosial yang baik, berfikir terbuka, tidak melakukan kelakuan yang menyimpang, tidak merugikan orang lain, dan lain-lain.
Sekarang, akulah pemimpin bangsa. Ditanganku, nasib bangsa ini ditentukan. Jika prilaku ku tidak sesuai jalur, tentu bencana berupa chaous akan melanda jagad.

Refleksi dari kajian Guruku, Bapak kyai Tanjung di Youtube channel.dengan kata kunci ( Kyai Tanjung)

Comments

Popular Posts