Puisi pagi / Pekerja bangunan

Sedari membuka mata pagi ini
Semangat yang terpompa standar
Tangan-tangan mengepal
Mata-mata membidik sasaran
Nafas-nafas tarik ulur
Pikiran terarah
Telinga khidmad, mendengar deretan kericuhan
Berdiri tubuh kekar
Di tengah riuh pengharapan
Satu dua memukul palu
Menjadi penyempurna hikayat kesungguhan
Menjadi ayat-ayat tentang kerja keras
Kerja keras yang bisa menjadi sia-sia
Kerja keras yang terhitung menjadi ibadah

Baca juga : Puisi sufi, berlabuh
            Sepertinya kau

Comments

Popular Posts