Merindu kebenaran yang kasunyatan (puisi)

Dulu kedatanganmu selalu ditunggu
diharapkan setiap jiwa yang merindukan kedamaian kalbu, membuat setiap nafas bermadah riang
Menyejukkan kalbu sahaya, menentramkan
Mengiingat kejayaanmu di dunia yang terlihat nyata
Terkadaang ingin rasa ku bercengkrama ria 
Meski kini kau malu menampak, seakan tak sanggup setiap orang memegang
Benarkah kebenaran seperti api
Tak sanggup ku memegang, tp apa daya aku takut kehilangan
Dirimu wahai kebenaran hakiki
Tak lagi singgah di perumahan manusiawi
Terasingkan 
Memendam keindahan yang tak di lihat oleh mata silau di dunia
Tak nampak sedikitpun
Semua menyilaui, terasa
Hingga nanti, tak tahu kapan kau kembali bersama kami wahai kebenaran hakiki
Cinta kasihmu, hanya bagi yang memiliki

Comments

Popular Posts